NOIS.CO.ID, MAUMERE -Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025 di Kabupaten Sikka pada 12 November 2025 berlangsung dengan khidmat. Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumandi, S.Fil, dalam pidatonya pada kesempatan itu mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga HKN tahun ini dapat diperingati dengan penuh semangat dan komitmen terhadap pembangunan kesehatan nasional, khususnya di Kabupaten Sikka.
Stef menegaskan bahwa HKN bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi momentum refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk menilai sejauh mana upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
"Kesehatan adalah hak dasar manusia sekaligus fondasi utama pembangunan bangsa," katanya.
Ia menegaskan tema HKN tahun ini, "Generasi Sehat, Masa Depan Hebat", memiliki makna strategis dalam mendorong lahirnya generasi penerus bangsa yang sehat secara fisik maupun mental.
Menurutnya, generasi yang kuat akan menentukan kualitas sumber daya manusia dan ketahanan bangsa dalam menghadapi tantangan global, sekaligus menjadi penggerak ekonomi dan inovasi teknologi. Tema ini juga selaras dengan arah pembangunan menuju Indonesia Emas 2045, termasuk pembangunan manusia unggul di Kabupaten Sikka.
Tantangan Kesehatan di Era Globalisasi
Ia juga mengingatkan bahwa era globalisasi dan perubahan teknologi membawa berbagai ancaman baru di sektor kesehatan, mulai dari perubahan iklim, polusi, hingga meningkatnya penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan kanker.
Ia menyentuh pentingnya memperkuat ketahanan sistem kesehatan pasca-pandemi COVID-19. "Kesehatan masyarakat bukan hanya tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga hasil kolaborasi seluruh elemen masyarakat," katanya.
Menurut Stef, pentingnya pergeseran paradigma dari kuratif ke promotif dan preventif, yaitu dengan fokus pada upaya pencegahan, edukasi, pola hidup sehat, dan lingkungan yang bersih.
Peran DPRD Sikka dalam Kebijakan Kesehatan
Dalam pidatonya, anggota PDI Perjuangan ini menegaskan komitmen DPRD Sikka dalam memperkuat kebijakan kesehatan daerah melalui tiga fungsi utama:
1. Fungsi Legislatif
DPRD telah melahirkan berbagai regulasi strategis, antara lain:
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Sistem Kesehatan Daerah,
Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Menurut Sumandi, penerapan peraturan tersebut sangat penting untuk memperkuat layanan dan kualitas kesehatan masyarakat Sikka.
2. Fungsi Anggaran
DPRD memastikan anggaran kesehatan tidak dipangkas, terutama untuk program promotif dan preventif seperti penurunan stunting, penanganan gizi buruk, dan peningkatan layanan kesehatan primer.
"Anggaran bidang kesehatan adalah amanat rakyat. Karena itu DPRD tidak pernah menolak atau mengurangi alokasi untuk sektor kesehatan," tegasnya.
3. Fungsi Pengawasan
Putra dari Kecamatan Mapitara ini berkomitmen memastikan seluruh program kesehatan dijalankan secara efektif, transparan, dan berpihak pada masyarakat miskin serta kelompok rentan.
Kabupaten Sikka saat ini, katanya, kekurangan 21 tenaga kesehatan, termasuk 3 dokter, 16 dokter gigi, 1 tenaga sanitasi lingkungan, dan 1 tenaga laboratorium medis untuk puskesmas.
Sementara itu, RSUD dr. TC Hillers Maumere tidak mengalami kekurangan tenaga kesehatan, namun beban kerja tenaga medis meningkat sehingga insentif perlu disesuaikan.
Ia menyesalkan bahwa kekurangan tenaga kesehatan di beberapa fasilitas layanan telah menyebabkan keterlambatan pelayanan, termasuk kasus kematian ibu dan anak. DPRD, katanya, terus mencari solusi atas masalah tersebut.
Stef mengajak masyarakat untuk membangun budaya hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yaitu rutin berolahraga, makan bergizi seimbang, tidak merokok, melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Dalam hal teknologi, DPRD mendukung digitalisasi sistem kesehatan, integrasi data, dan pengembangan layanan telemedicine agar warga di daerah terpencil dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas. Namun ia menegaskan bahwa teknologi tidak akan menggantikan posisi tenaga kesehatan. “Teknologi membantu, tetapi kehadiran tenaga kesehatan tetap tak tergantikan,” ujarnya.
Menutup pidatinya, Stef mengajak seluruh pihak untuk menjadikan HKN 2025 sebagai momentum kebangkitan semangat bersama dalam menjadikan bangsa sehat.
"Generasi yang sehat adalah prasyarat bagi masa depan yang hebat. Tanpa kesehatan tidak ada produktivitas, tanpa produktivitas tidak ada kemajuan," tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah bekerja di garda terdepan. "Semoga pengabdian Bapak dan Ibu menjadi amal mulia bagi kemanusiaan dan bangsa," tutupnya.
Berita NOIS.CO.ID Lainnya diBerita Google
Redaksi
Tidak ada komentar