7 Dampak Negatif Vaping terhadap Mata, Ancaman yang Sering Diabaikan

Menghirup uapatau penggunaan rokok elektrik sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional. Namun, semakin banyak penelitian yang mengungkapkan dampak negatifvapingterhadap berbagai aspek kesehatan, termasuk kesehatan mata.

Meskipun kurang dibahas, paparan bahan kimia dalam uap rokok elektrik ternyata dapat memengaruhi fungsi dan struktur mata, serta meningkatkan risiko gangguan penglihatan.

Berikut ini dibahas lebih lanjut mengenai bagaimanamenghirup uapdapat berdampak buruk bagi kesehatan mata penggunanya dan mengapa penting untuk mewaspadainya.

1. Mata kering

Rokok dan vape memengaruhi produksi dan kualitas air mata sehingga air mata menjadi kurang efektif dalam melumasi mata.

Nikotin adalah vasokonstriktor, yang berarti menyempitkan pembuluh darah. Ketika mencapai mata, zat ini menyempitkan pembuluh darah di konjungtiva dan kornea, mengurangi aliran darah dan produksi air mata.

Bukan hanya itu, panas dari rokok dan vape dapat mempercepat penguapan air mata. Semua ini dapat menyebabkan mata merah, gatal, tidak nyaman, dankering.

2. Degenerasi makula terkait usia

Kondisi ini terjadi ketika makula mengalami kerusakan. Akibatnya, kamu mengalami kehilangan penglihatan sentral dan tidak dapat melihat detail yang halus. Namun, penglihatan tepi (samping) tetap normal.

Terkadang, obat atau laser dapat membantu orang-orang tertentu denganDegenerasi makulaterkait usia agar kondisinya tidak bertambah parah. Namun, tidak ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan kondisi ini.

3. Katarak

Rokok dan vape dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif pada mata, merusak kornea dan menyebabkan perkembanganKatarak.Terlebih lagi, vape mengurangi aliran darah ke mata, yang selanjutnya berkontribusi pada perkembangan katarak.

Jika katarak sudah berkembang, pengobatan melibatkan operasi penggantian lensa yang keruh dengan lensa intraokular.

4. Retinopati Diabetik

Bagi orang yang menderita diabetes, merokok dapat meningkatkan risiko terkenaRetinopati Diabetik.

Retinopati diabetik terjadi ketika pembuluh darah di mata mengalami kerusakan. Kondisi ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau terdistorsi, bahkan bisa berkembang hingga menyebabkan kebutaan. Pengobatannya meliputi penggunaan laser atau operasi.

5. Uveitis

Merokok meningkatkan risiko terkenaUveitishingga dua kali lipat. Uveitis adalah peradangan pada lapisan tengah mata (uvea) yang dapat menyebabkan nyeri, kemerahan, dan kehilangan penglihatan.

Bahan kimia dalam rokok dan vape dapat menyebabkan peradangan pada mata, yang menyebabkan perkembangan uveitis. Merokok juga memperburuk kondisi ini dengan meningkatkan peradangan dan menurunkan respons imun.

6. Masalah saraf optik

Orang yang merokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektrik, berisiko mengalami masalah saraf optik. Saraf optik menghubungkan mata ke otak. Kerusakan pada saraf ini dapat menyebabkan kebutaan.

Merokok juga dapat meningkatkan faktor risiko yang dapat menyebabkan glaukoma, penyakit yang memengaruhi saraf optik.

7. Stres oksidatif pada mata

Kondisi ini dapat terjadi saat terdapat ketidakseimbangan kadar oksigen. Stres tambahan pada mata bukanlah hal yang baik. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat meningkatkan risiko katarak, degenerasi makula, danglaukoma

Mengingat berbagai risiko yang ditimbulkan, termasuk dampak buruk pada kesehatan mata, penting bagi pengguna untuk lebih bijaksana dalam mempertimbangkan penggunaan rokok elektrik. Menjaga kesehatan mata bukan hanya soal menghindari penggunaan layar gadget berlebihan, tetapi juga menghindari kebiasaan yang bisa merusak mata secara perlahan, sepertimenghirup uap

Referensi

Merokok dan Penyakit Mata.Akademi Oftalmologi Amerika. Diakses Juni 2025.

6 Cara Merokok dan Menghirup Awan Rokok Merusak Penglihatan Anda.AccuVision.Diakses Juni 2025.

Efek Samping Jangka Pendek dan Jangka Panjang Vaping pada Mata Anda.Dougherty Laser Vision. Diakses Juni 2025.

Katarak: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan Apakah Vape Bisa Menyebabkan Impotensi pada Pria? Ini Penjelasannya