Beranda
daya listrik
mobil
penggerak
teknologi
Ulasan Otomotif
Mencoba Mobil Listrik Polytron G3+, Bagaimana Rasanya?
Redaksi
Juli 15, 2025

Mencoba Mobil Listrik Polytron G3+, Bagaimana Rasanya?

Saat mendengar nama Polytron, mungkin langsung terkait dengan produk perangkat elektronik rumah. Mulai dari kulkas, TV, atau speaker musik. Tapi, sekarang Polytron juga memiliki mobil listrik bernama Polytron G3+.

Tim redaksi NOIS.CO.ID memiliki kesempatan untuk merasakan langsung sensasi mengemudi mobil listrik Polytron dalam skenario mobilitas sehari-hari. Mulai dari kemacetan di dalam kota, hingga melaju kencang di jalan tol.

Secara desain, Polytron G3+ tampilrendah hatisebagai mobil listrik. Ia tidak menawarkan gaya futuristik seperti kebanyakankendaraan listrik(EV) lain.

Bagian depan dilengkapi dengan lampu besar denganklasterLEDproyektordi dalamnya. Turun sedikit ke bawah, hadirkerah bajuyang cukup besar, berbeda dengan kebanyakan mobil listrik yang memiliki wajah polos tanpa kisi udara.

Geser ke samping, nuansa SUV semakin terasa berkat aksendi atas fenderhitam yang mengelilingi tubuh sertareling atapdi atapnya. Sebagai catatan, pelekpaduan logamyang menjadi pusat perhatian karena mengadopsi ukuran 20 inci, cukup besar untuk SUV berukuran.

Sektor belakang juga unik, ada 'lesung pipi' berwarna merah sebagailampu kabut belakanguntuk meningkatkan visibilitas saat cuaca buruk. Sementara, di atasnya ditempatkan lampu memanjang lengkap dengan emblem bertuliskan 'POLYTRON' yang menyala dalam kondisi apa pun, baik siang maupun malam hari.

Kabin yang sangat luas, tinggi 178 cm, segala sesuatu terasa bebas

Polytron G3+ merupakan hasil kerja sama dengan pabrikan mobil asal Tiongkok bernama Skyworth. Maka tidak heran, jika ia memiliki dimensi dan keseluruhan yang serupa. G3+ memiliki panjang total 4.750 mm, lebar 1.910 mm, tinggi 1.710 mm, serta jarak sumbu roda 2.800 mm.

Ukuranannya, jika boleh digambarkan, lebih besar dari Honda CR-V. Dari foto mungkin terlihat ringkas, namun sesungguhnya lebar, sehingga mampu menawarkan kabin yang luas. Tinggi 178 cm masih merasa nyaman duduk di baris kedua. Suasana juga lebih terang dan luas berkat hadirnyaAtap langit-langit panorama.

Jok dan sejumlah panel di interior dilapisi bahan kulit yang cukup lembut, sehingga lebih nyaman berada di dalam. Sistem hiburan terpusat di layar head unit 12,8 inci dengansistem operasidari Coocaa yang terhubung ke audio premium buatan Polytron XBR.

Panel instrumen mengadopsi layar digital penuh dengan layar besar yang menampilkan informasi selama berkendara, seperti Sistem Pemantau Tekanan Ban (TPMS), informasi media, kecepatan, dan status pengisian baterai. Sayangnya, pengemudi harus memilih antara menampilkan jarak tempuh sisa baterai atau persentase nominal, tidak bisa keduanya secara bersamaan.

Selain itu, interior Polytron G3+ cukup untuk mendukung kebutuhan mobilitas sehari-hari, dengan menonjolkan sisi premium dari bahan dashboard.sentuhan lembut,cahaya lingkungan, dan sentuhan aksen panel kayu.

Kenyamanan berkendara mobil listrik Polytron G3+

Kenyamanan berkendara dimulai dari posisi duduk. Polytron G3+ dilengkapi dengan pengaturan kursi listrik untuk kursi depan kanan dan kiri. Selain itu, kemudi juga dapat diatur.miring(menaik/turun) dan teleskopik (maju/mundur), sehingga memudahkan mencari posisi yang ergonomis.

Namun, untuk tinggi 178 cm kami merasa setir sedikit kurang dekat dengan tubuh, tapi masih pas bagi pengemudi dengan postur rata-rata orang Indonesia.

Tuas transmisi menggunakan model knob putar yang praktis untuk dioperasikan. Saat melaju, pengiriman tenaganya terasa halus untuk skenario jalan.berhenti dan maju. Meskipun demikian, kemampuan akselerasinya tidak main-main, ia dilengkapi dengan motor penggerak berkekuatan 150 kW (201 dk) serta torsi maksimum 320 Nm.

Penyimpanan energi terpusat di baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas 51,9 kWh dengan jarak tempuh 402 km. Kemampuan pengisiannya cukup cepat, pengujian kami menunjukkan dari 13-100 persen selesai dalam sekitar 90 menit. Sementara itu, dari 20-80 persen selesai dalam durasi sekitar 45 menit menggunakan DC Fast Charging 50 kW.

Kenyamanan selama perjalanan didukung oleh sistem suspensi MacPherson independen di bagian depan dan Multi-link Independent di bagian belakang. Hasilnya? Sangat nyaman saat melewati jalan berkontur bergelombang tanpa ada getaran berlebih. Ia juga stabil pada kecepatan tinggi, hanya sedikit goyah saat melakukan tikungan agresif.

Kelengkapan fitur

Kelengkapan pendukung keselamatan yang tersedia cukup lengkap, mulai dari airbag enam titik hingga sejumlah fungsi ADAS. Tersedia Adaptive Cruise Control (ACC) dengan Integrated Cruise Assist (ICA), Forward Collision Avoidance Warning (FCAW), Autonomous Emergency Braking (AEB), Emergency Lane-Keeping System, Lane Departure Warning (LDW), Blind Spot Detection (BSD), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), dan lainnya.

Selain itu, SUV Polytron G3+ memiliki fitur Camping Mode berkat dukungan Vehicle to Load (V2L) dan colokan daya bawaan di bagian belakang kabin dengan tegangan 220 V.

Mobil listrik pertama Polytron ini hadir dalam dua tipe, yaitu G3+ dan G3. Keduanya dijual dalam skema pembelian sewa baterai atau kepemilikan penuh dengan baterai.

Polytron G3 dijual dengan harga Rp 299 juta dengan skema sewa baterai dan Rp 419 juta untuk harga normal. Sementara itu, Polytron G3+ dihargai Rp 339 juta dengan skema sewa baterai dan Rp 459 juta dengan baterai.

Penulis blog

Tidak ada komentar