Beranda
NEWS
What Are the Health Effects of Cell Phone Radiation?
Redaksi
Juli 02, 2025

What Are the Health Effects of Cell Phone Radiation?

NOIS.CO.ID , Jakarta - P ponsel kini telah berubah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari membalas pesan, memeriksa jadwal, hingga bekerja dan menikmati hiburan, semua bisa dilakukan dalam genggaman tangan. Bahkan tak sedikit orang merasa cemas jika sehari saja hidup tanpa ponsel.

Kebiasaan ini membawa konsekuensi yang jarang disadari, yaitu paparan radiasi ponsel yang terjadi terus-menerus setiap hari. K Kenikmatan yang ditawarkan gadget memang sulit dihindari. Tapi seiring waktu, kekhawatiran tentang dampak radiasi terhadap tubuh manusia semakin mencuat.

Bahaya Radiasi Ponsel

Joel Moskowitz dari Sekolah Kesehatan Masyarakat UC Berkeley telah melakukan penelitian selama lebih dari satu dekade dan menemukan bukti bahwa radiasi frekuensi radio dari ponsel berpotensi menimbulkan risiko kesehatan serius, termasuk kerusakan DNA dan kanker otak. Menurutnya, masalah ini sering diabaikan karena masyarakat terlalu bergantung pada perangkat pintar.

"Kami menggunakannya (ponsel) untuk segala hal sekarang dan dalam banyak hal, kita membutuhkannya untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Saya pikir gagasan bahwa mereka berpotensi membahayakan kesehatan kita terlalu berlebihan bagi sebagian orang," ujar Moskowitz seperti dikutip dari laman UC Berkeley News .

Moskowitz mengakui bahwa pada awalnya ia meragukan klaim mengenai bahaya radiasi ponsel. Namun setelah mempelajari banyak penelitian, pandangannya mulai berubah. Moskowitz meneliti literatur tentang efek biologis dari radiasi microwave berintensitas rendah. Penelitian toksikologi pada hewan yang menunjukkan peningkatan stres oksidatif, protein stres, dan kerusakan DNA meyakinkannya bahwa ada risiko nyata.

Ulasan mereka pada 2009 di Jurnal Onkologi Klinis menemukan bahwa penggunaan ponsel berat meningkatkan risiko kanker otak. Selanjutnya, pada 2020, ulasan di Jurnal Internasional Penelitian Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat memperkuat temuan ini, yaitu penggunaan ponsel selama 1.000 jam seumur hidup (sekitar 17 menit per hari selama 10 tahun) meningkatkan risiko kanker otak sebesar 60 persen.

Adapun publikasi di Jurnal Kedokteran Syiah Kuala yang ditulis oleh Ratna Idayati berjudul Dampak Radiasi Ponsel terhadap Kesehatan menyatakan bahwa meskipun radiasi ponsel dianggap rendah, penggunaan ponsel dekat kepala selama beberapa menit dapat meningkatkan suhu sel otak sekitar 0,1 derajat Celsius.

Health Impact

Dalam publikasi tersebut disebutkan bahwa paparan radiasi elektromagnetik dari ponsel berpotensi mengganggu berbagai sistem tubuh, termasuk sistem peredaran darah, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem kardiovaskular, sistem endokrin, kesehatan psikologis, hingga menyebabkan hipersensitivitas ( sensitivitas listrik )

Hipersensitivitas ditandai dengan gangguan fisiologis, seperti gejala neurologis atau kepekaan terhadap medan elektromagnetik. Semakin intens penggunaan ponsel, semakin tinggi paparan radiasi yang diterima tubuh, meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Juga disebutkan dampak radiasi ponsel, antara lain memanaskan otak dan kulit, meningkatkan risiko kanker, merusak sistem pertahanan tubuh dan DNA, menyebabkan cacat janin, meningkatkan tekanan darah, berpotensi memicu Alzheimer, multiple sclerosis, dan Parkinson, serta menimbulkan sakit kepala, pusing, dan kehilangan konsentrasi.

Juga dijelaskan bahwa radiasi ponsel berdampak pada sistem reproduksi, terutama pada pria. Penelitian di Cleveland, Mumbai, dan New Orleans menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang intens dapat menurunkan jumlah sperma.

Dalam penelitian terhadap 364 pria yang dipresentasikan di konvensi tahunan American Society for Reproductive Medicine, pria yang menggunakan ponsel lebih dari empat jam sehari memiliki rata-rata 66 juta sperma per mililiter, dengan hanya 21 persen sperma berbentuk normal. Sebaliknya, pria yang tidak menggunakan ponsel memiliki jumlah sperma normal yang jauh lebih tinggi.

Radiasi ponsel dapat merusak sel sperma, mengurangi kemampuan pembuahan, dan berpotensi menyebabkan kemandulan, terutama karena panas yang dihasilkan ponsel saat digunakan dalam waktu lama. Testis, yang lebih sensitif dibandingkan sel telur (ovum), rentan terhadap kerusakan akibat radiasi ini.

Cara Kerja Paparan Radiasi Ponsel

Dikutip dari laman American Cancer Society ponsel berkomunikasi dengan menara sinyal terdekat melalui gelombang RF atau gelombang elektromagnetik di antara frekuensi radio FM dan gelombang mikro yang dimodulasi. Modulasi ini membuat energi lebih aktif secara biologis, mengganggu saluran kalsium sel, memicu stres oksidatif, radikal bebas, kerusakan DNA, hingga kematian sel.

Gelombang ini termasuk dalam kategori radiasi non-ionisasi, yang tidak cukup kuat untuk merusak DNA secara langsung seperti sinar-X atau sinar gamma. Namun, pada tingkat tinggi, gelombang RF tetap dapat memanaskan jaringan tubuh.

Antena ponsel memancarkan frekuensi radio (RF) paling kuat pada titik terdekatnya. Oleh karena itu, ketika didekatkan ke kepala, paparan terhadap jaringan otak meningkat secara signifikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat paparan ini termasuk durasi penggunaan, kekuatan sinyal, model ponsel, dan posisi pengguna saat menggunakan perangkat.

Dalam wawancaranya, Joel Moskowitz dari Sekolah Kesehatan Masyarakat UC Berkeley menyampaikan langkah untuk mengurangi risiko dari paparan radiasi HP, di antaranya:

  • Matikan WiFi dan Bluetooth ponsel saat tidak digunakan. Jika berada dekat dengan router WiFi, gunakan Wi-Fi untuk mengurangi paparan dibandingkan jaringan seluler.
  • Menjaga ponsel 25 sentimeter dari tubuh mengurangi paparan hingga 10.000 kali lipat. Simpan ponsel di tas, gunakan mode pesawat di saku, atau gunakan headphone kabel dan speakerphone. Jangan tidur dengan ponsel di dekat kepala.
  • Hindari penggunaan ponsel saat berkendara. sinyal lemah (satu atau dua batang), seperti di lift atau mobil karena ponsel meningkatkan radiasi saat sinyal buruk.

Penulis blog

Tidak ada komentar